Museum Hasyim Asyari Tebuireng dan Makam Gus Dur Bisa Dikunjungi Kembali

Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari yang berada di kawasan Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur telah kembali dibuka. Museum itu sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Abdul Hakim Mahfud mengatakan keputusan pembukaan museum ini merupakan hasil koordinasi pengelola dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Memang ada pertemuan dan kami bahas bagaimana museum ini bisa melayani masyarakat. Akhirnya kami sepakati tanggal 10 November,” kata dia.

Meski sudah dibuka, pengelola melakukan pembatasan terhadap pengunjung. Setiap pengunjung juga harus dicek suhu tubuh sevelum masuk dan mengenakan masker selama di dalam museum.

Pembukaan kembali museum yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng ini merupakan rangkaian dari kegiatan 76 Tahun Resolusi Jihad: Dari Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari ini mulai dibangun pada 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas usulan dari Shalahuddin Wahid, tokoh dan pengelola Pesantren Tebuireng, Jombang. Di sana bisa ditemukan berbagai media untuk penguatan pendidikan karakter melalui berbagai informasi dan koleksi yang disajikan tentang kiprah perjuangan tokoh-tokoh dan karakteristik Islam di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan gotong-royong.

Selain museum, Hakim mengatakan kawasan makam sudah dibuka sejak 1 November 2021. Para peziarah sudah bisa mendatangi makam sejumlah tokoh nasional yang dimakamkan di area Pesantren Tebuireng, seperti tokoh organisasi Islam Nahdlatul Ulama Hasyim Asy’ari, tokoh nasional Wahid Hasyim, mantan Presiden Abdurrahman Wahid, mantan pengasuh PP Tebuireng Shalahudin Wahid yang juga adik Gus Dur dan sejumlah anggota keluarga lainnya.

Hakim mengatakan area makam dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 14.30 WIB untuk menghindari interaksi peziarah dengan penghuni pesantren Tebuireng. “Berkaitan jam, anak-anak di kelas, sedang sekolah sehingga asrama kosong. Itu termasuk salah satunya menghindari interaksi peziarah dengan anak-anak,” kata dia.