Mengenal Perbedaan Antara Oksigen Medis dan Oksigen Alami

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat orang berburu oksigen medis untuk membantu perawatan kerabatnya. Kebutuhan oksigen medis di Indonesia pun melonjak dari 400 ton per hari menjadi seribu ton per hari.

Oksigen medis berbeda dengan udara alami yang biasa manusia hirup tanpa alat bantu. Salah satu perbedaan mendasarnya adalah kadarnya.

Adapun Kepala Layanan Klinis di program darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Janet Diaz, mengatakan oksigen medis mengandung oksigen murni. “Oksigen medis mengambil oksigen dari udara dan memampatkannya sehingga menjadi oksigen murni yang bisa digunakan (pasien dengan gangguan pernapasan),” katanya dikutip dari laman resmi WHO, Kamis, 15 Juli 2021.

Sementara itu, mengutip situs aliansi vaksin global (GAVI), komposisi udara bebas hanya mengandung 21 persen oksigen. Selebihnya 78 persen nitrogen dan 1 persen gas lainnya.

Menurut Diaz, infeksi Covid-19 yang cukup parah membuat kadar oksigen tubuh menjadi rendah. Karena itulah pasien Covid-19 memerlukan oksigen tambahan berupa oksigen murni. Kadar oksigen normal dalam darah agar tubuh dapat berfungsi optimal adalah 95–100 persen.

Perbedaan oksigen medis dan oksigen alami juga dapat dilihat dari penggunaanya. Untuk oksigen medis, sudah pasti digunakan untuk pasien dengan masalah pernapasan. Sedangkan oksigen alami digunakan untuk orang-orang dengan sistem pernapasan yang baik

WINDA OKTAVIA

Singapura Segera Tambah Bantuan Iso Tank dan Liquid Oxygen ke RI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *