Hubungan yang dilakoni oleh Park Jae Eon (song Kang) dan Yoo Na Bi (Han So Hee) dalam drama Korea atau drakor Nevertheless tidak menemui titik terang. Keduanya menjalin hubungan dekat, kerap ‘putus-nyambung’ namun tidak terikat dengan status. Hubungan seperti ini terkadang terjadi di dunia nyata dan termasuk dalam toxic relationship.
Menurut Sharry Gabba dalam Psychology Today, pada awalnya toxic people dalam hubungan menunjukkan sisi yang karismatik dan tampak seperti seseorang yang sempurna. Hal ini sama dengan sosok Jae Eon ketika bertemu dengan Na Bi yang sedang patah hati. Ia bersikap manis dan memberikan afeksi pada Na Bi.
Namun lama kelamaan sikap Jae Eon berubah dan menurut Na Bi ia selalu menarik ‘batas’, seperti tidak ingin terikat. Selain itu dia juga menunjukkan emosi cemburu saat Na Bi berinteraksi dengan pria lain.
Beberapa contoh tersebut merupakan tanda toxic relationship menurut Gabba. Untuk keluar dari hubungan yang toxic, Kristen Fuller, penulis yang kerap membahas mengenai kesehatan mental membagikan beberapa cara.
Mengekspresikan perasaan
Menurut Fuller, mengekspresikan perasaan secara langsung maupun tidak akan membantu mengurangi tekanan atau stres. Saat bertengkar dengan pasangan yang toxic, biasanya mereka menjadi defensif atau marah. Mereka bisa meminta putus atau meminta maaf atas kesalahannya. Terlepas dari tanggapan mereka, mengatakan perasaan yang dirasakan merupakan langkah penting untuk memperbaiki atau meninggalkan hubungan.
Membuat keputusan
Setelah menyatakan perasaan, sebaiknya segera membuat keputusan untuk tetap mempertahankan hubungan atau mengakhirinya. Jika respons pasangan defensif dan cenderung menyalahkan atau bahkan mengabaikan kesalahan tersebut, Fuller mengatakan untuk mempertimbangkan mengakhiri hubungan tersebut.
Jika pasangan menerima dan meminta maaf, atau setuju bahwa ada masalah besar dan perlu diselesaikan, mungkin hubungan tersebut layak untuk diperjuangkan. Namun penting untuk memastikan pasangan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Stay Positive
Setelah mengambil keputusan untuk bertahan atau mengakhiri hubungan penting untuk menjaga diri tetap positif. Mengalami masa-masa sulit dalam suatu hubungan dapat menyebabkan stres yang cukup berat, Fuller mengatakan sangat penting untuk mencoba mengganti emosi negatif dengan yang positif.
Konsisten dengan keputusan
Setelah memutuskan untuk putus, terkadang merasa kangen dengan pasangan yang lalu. Menurut Fuller, hal tersebut normal namun perlu diingat untuk tidak berlarut-larut dan memikirkan untuk balikan karena untuk melalui keputusan tersebut melalui proses yang panjang. Tetap pada keputusan dan ingat bahwa keputusan tersebut dipilih dibuat untuk memperbaiki hidup ke depannya.
Meminta bantuan (jika diperlukan)
Terakhir, ketika merasa kesulitan untuk lepas dari toxic relationship seperti dalam drakor Nevertheless, sebaiknya meminta bantuan pada teman, keluarga atau ahli. Terlebih jika sudah dilecehkan, baik secara fisik, verbal maupun seksual.
TATA FERLIANA