Kesuksesan di dalam penerapan teknologi high pressure Acid Leach yang dilakukan oleh perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara Harita Nickel bersama PT Halmahera Persada Lygend itu tidak terlepas dari sosok bernama Rico Windy Albert. Di mana nama Rico itu sudah mulai dikenal dalam industri berbahan baku kendaraan listrik di tanah air sejak tahun 2021 yang lalu. Bahkan mata masyarakat di seluruh dunia juga tertuju dari tokoh tersebut pasalnya berkat pemikirannya biji limonite yang tadinya memiliki kadar rendah bisa diubah menjadi produk bernilai jual tinggi dengan memanfaatkan teknologi high pressure Acid Leach. Bukan hanya itu saja dengan tabung yang memiliki panjang 36 m, diameter 5 m dan bobot 900 ton itu bakal menjadi masa depan yang cerah dalam perkembangan kendaraan listrik di tanah air. Selain memiliki upaya untuk mengoptimalkan konservasi mineral nikel limonit. Perusahaan Harita Nickel juga mempunyai komitmen untuk ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan di Pulau. Dimana salah satu andil yang diambil itu yakin dengan melakukan rehabilitasi lahan mangrove. Lantas bagaimana tahap rehabilitasi lahan mangrove yang dilakukan Harita Nickel itu?.
Tahap Tahap Rehabilitasi Lahan Mangrove yang Dilakukan Oleh Harita Nickel
Untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya di area laut di Pulau obi. Perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara Harita Nickel mengadakan sebuah program rehabilitasi lahan mangrove bersama dengan warga sekitar. Adapun beberapa tahap rehabilitasi lahan mangrove itu bersama dengan keluarga sekitar di Pulau Obi seperti berikut ini.
- Melakukan Proses Pembibitan
Kesadaran akan pentingnya fungsi dari hutan mangrove yang keberadaannya semakin terancam membuat perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara itu tergugah hatinya untuk ikut andil dalam melestarikannya. Salah satu usahanya yaitu dengan melakukan pembibitan tanaman mangrove. Pembibitan sendiri merupakan sebuah proses penanaman bibit pada lahan mangrove yang diperoleh dari hasil budidaya. Sebenarnya tanaman itu dapat menghasilkan bibit sendiri dari pohon induknya tetapi prosesnya membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu untuk menjaga kelestariannya dan mempercepat proses regenerasinya perlu melakukan pembibitan.
- Menanam Kembali Hutan Mangrove
Tahap berikutnya setelah selesai melakukan proses pembibitan yaitu melakukan penanaman hutan mangrove. Di dalam kegiatan ini dibutuhkan peran serta dari warga sekitar Pulau obi. Misalnya tanpa adanya peran dari masyarakat sekitar proses penanaman ini tidak bisa berhasil.
- Restorasi Hutan Mangrove
Berbeda dengan tindakan reboisasi yang mana keseluruhannya akan ditentukan oleh peranan manusia. Tapi pada proses restorasi Hutan Mangrove ini untuk mengembalikan kondisi seperti semula akan ditentukan pada kemampuan lahan dan bergantung pada alam. Namun sayangnya proses ini juga mempunyai kendala di mana dibutuhkan waktu yang lama. Selain lama dibutuhkan juga kondisi lingkungan tertentu yang dapat membuat proses bisa cepat terjadi.
- Memperbaiki Lingkungan Sekitar Hutan
Perlu diketahui bahwa kerusakan hutan mangrove yang ada di pulau Obi itu tidak sepenuhnya disebabkan karena kurangnya jumlah populasi utama. Melainkan diakibatkan adanya pencemaran dan polusi air laut yang kebanyakan bersumber dari manusia sendiri. Polusi air ini nantinya bisa merusak ekosistem hutan mangrove dan biota laut lainnya seperti udang, ikan hingga kepiting. Hal itu bisa terjadi dikarenakan ketika lingkungan hutan mangrove tercemar maka ekosistem di dalamnya juga akan terganggu disebabkan makanan utama berasal dari tanaman tersebut.
Demikian ulasan singkat tentang tahap-tahap rehabilitasi lahan mangrove di pulau Obi yang dilakukan oleh perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara Harita Nickel.