Nepeta cataria, atau lebih dikenal sebagai catnip adalah tanaman asli dari Eropa dan Asia yang termasuk dalam kategori keluarga tanaman mint. Tanaman ini terkenal karena sifatnya yang menarik kucing, seperti kucing domestik dan beberapa jenis “kucing” lainnya yang tidak dijinakkan, termasuk singa, macan tutul dan jaguar.
Reaksi kucing terhadap catnip biasanya mengendus, menjilat, menggigit, menggosok atau berguling-guling di tanaman, menggelengkan kepala, meneteskan air liur, menyuarakan dan bahkan menendang dengan kaki belakang.
Melansir dari Theconversation.com, catnip digunakan sebagai kitty kryptonite sebab adanya senyawa kimia spesifik yang disebut nepalacatlone yang dilepaskan tanaman secara alami ketika daun atau batangnya memar. Zat kimia ini diduga mengikat reseptor protein di dalam hidung kucing yang kemudian merangsang neuron sensorik yang menyebabkan perubahan aktivitas otak.
Mengutip dari Aspcapetinsurance.com, tidak ada bukti bahwa catnip berbahaya bagi kucing. Namun, jika mereka makan banyak daun catnip segar atau kering, perut mereka bisa sakit disertai muntah atau diare.
Dalam situasi di mana kucing merasa cemas atau tidak terkendali, mereka cenderung mencari sumber keamanan daripada stimulasi. Dalam keadaan ini, hal terakhir yang mungkin diinginkan kucing adalah melakukan semacam perjalanan halusinogen yang membingungkan.
Meskipun mungkin menyenangkan bagi kita untuk menonton tingkah mereka saat terkena catnip, kita harus berpikir dengan hati-hati apakah kita melakukan ini untuk keuntungan kucing, atau hanya untuk hiburan kita. Hindari juga untuk mengganggu atau mencoba membelai kucing yang sedang berada dalam pengaruh catnip.
Jika Anda ingin memberi catnip pada kucing, sebaiknya letakkan di tempat yang tenang, jauh dari area inti mereka di rumah, serta hindari lokasi di mana mereka biasanya makan dan tidur.
VALMAI ALZENA KARLA